Wednesday, July 17, 2013

Ramadhan

Terkadang, jangankan memahami orang lain, memahami diri sendiri pun kita belum mampu. padahal wajib hukumnya menjaga tubuh yang telah Tuhan percayakan untuk kita. Bahkan kita lupa bahwa tubuh ini pinjaman, dan akan pasti diambil suatu hari oleh pemiliknya. Hanya tinggal menunggu waktu.

Berhari-hari, bahkan ribuan hari, saya melewati pergulatan batin akan makna hidup dan relasinya dengan Tuhan, Sang Pencipta yang Maha Kuasa. Dan diribuan hari itu pula, saya telah mengacuhkan apa yang telah dipinjamkan kepada saya. Tubuh. Tubuh yang Tuhan pinjamkan, selayaknya apa yang telah kita sepakati sebelum ruh kita ditiupkan ke jabang bayi di rahim Ibu kita.

Saya memang belum sampai meraba untuk apa itu semua, tapi saya meyakini tanpa satu ragu pun, saya ada untuk Tuhan saya. Saya selalu merasakan Tuhan dengan segala kebaikannya merawat, menjaga dan memberikan rahmatnya kepada saya. Saya bersyukur sekali, tanpa kurang suatu apapun Tuhan memberikan yang terbaik bagi saya.

Saya yang banyak kelalaian di bumi ini, mungkin memang seharusnya telah tersadar bahwa hidup berpondasi agama lebih baik dan hidup yang terasa dimana pondasi tersebut dibangun berpuluh-puluh tahun yang lalu selalu menjadi kenangan yang indah. dan di Ramadhan kali ini, saya benar-benar mengenang keseluruhan kenangan itu, jauh dan erat juga mendalam, diresapi ampas sisa pondasi tersebut. dan betapa saya pun rindu Tuhan yang dulu saya pelajari lebih dalam tidak seperti sekarang Tuhan yang mulai saya jauhi.

No comments:

Post a Comment