Sunday, December 5, 2010

Penurunan Kreatifitas akibat dari Globalisasi

Faktor utama terjadinya globalisasi yaitu ketika perekonomian dunia mulai meningkat sejak berakhinya perang dunia ke-2. Negara yang berada di dalam satu region mulai membentuk sebuah kerjasama dan perjanjian perdagangan untuk meningkatkan perekonomian negara masing-masing. Sebagai contoh salah satu kerjasama di kawasan Eropa yaitu adanya penyatuan mata uang yang sah di wilayah Eropa yaitu mata uang Euro.





Melihat dari penjelasan tadi, tentu sangat lumrah ketika di era globalisasi ini begitu banyak produk dari luar negeri yang mulai masuk kedalam negeri. Namun permasalahan yang timbul sekarang adalah ketika globalisasi menjadi hal yang cukup menakutkan bagi banyak kalangan. Kekhawatiran bila globalisasi akan menggiring generasi muda kearah gaya hidup konsumtif. Bila generasi muda benar-benar terjebak dalam gaya hidup konsumtif tentu akan menimbulkan masalah yang serius. Gaya hidup konsumtif yang hanya menerima dan memakai karya orang hanya akan menjerumuskan generasi muda menjadi generasi yang kurang berkreatifitas.




Apa yang bisa diharapkan ketika generasi muda sudah tak berkreatifitas lagi. Tak ada lagi prestasi dan karya yang ditampilkan. Bagaimana sebuah negara bisa berkembang tanpa adanya generasi muda yang inovatif. Menjadi negara yang kokoh dan berkembang adalah harapan semua bangsa dan hal tersebut bisa tercapai jikalau generasi muda tetap menjaga kreatifitas sebagai kontribusi untuk membangun negara. Tak seharusnya hanya berbanggga menjadi negara yang mengimport begitu banyak produk-produk dari negara lain namun jadilah pengeksport karya-karya inovatif bangsa sendiri yang menjadi rebutan untuk diimport ke negara lain. Syarat mutlak menghadapi globalisasi adalah kreatifitas yang inovatif dan kerja keras. Generasi yang inovatif dan penuh kreatifitas membuat negara semakin maju dan dapat bersaing. Itulah yang dibutuhkan Indonesia sekarang.

No comments:

Post a Comment