Saturday, February 22, 2014

Bemo oh Bemo....



 Kemaren sempet denger ada rencana penghapusan angkutan umum "Bemo". Kalo Pendapat saya mengenai hal tersebut tidak setuju sih, karena pemerintah pun tidak memberikan opsi efektif untuk menggantikan bemo ini. Apalagi jika bemo dihapus sebagai angkutan umum di daerah salemba *Letak sih Jakarta Pusat tapi entah kenapa berasa terpencil hii, oke balik lagi* Kalo memang harus dihilangkan, pemerintah haruslah menyediakan angkutan umum yang paling tidak bisa menggantikan bemo *bukan yang diganti malah tampilan angkutannya ya, jadi tambah kece tapi ga fungsi, trayek juga harus efektif dan harga tentu haruslah murah. Percuma diganti Bajaj apa Kancil apa TJ, mahal dan tidak efektif, apalagi TJ, hmm lama nunggu. Kalo saya lihat, bemo sudah menjadi angkutan umum yang cukup penting dikawasan salemba-manggarai-rscm. Kenapa bemo bisa menjadi begitu penting di daerah ini? Ini dia alasannya, Anda tentu tahu bahwa rute bemo yaitu manggarai-rscm, dan menurut saya rute tersebut jalannya cukup berbelit belit karena hanya satu arah dan hanya bemo, angkutan umum murah dan efektif yang melintasi kawasan ini dengan wajar dan harga terjangkau *walau emang bukan angkutan cepat kaya ojek, tapi cukup membantu, walau emang terlihat usang ya gaapa-apa lah*
Tentu Anda bertanya tanya masa iya hanya bemo saja angkutan umum yang ada? memang tidak, masih banyak pilihan angkutan umum lainnya di daerah salemba ini. Namun jika dibandingkan dengan bemo, saya akan memilih bemo haha... Mari kita liat perbandingannya

1. Bajaj
Kalo Anda berpikir Bajaj adalah salah satu angkutan umum yang murah, Anda salah besar. Untuk perbandingan silahkan lihat ulasan berikut ini: Saya yang berada di salemba jika ingin menuju manggarai  menggunakan Bajaj, saya harus membayar ongkos Bajaj seharga Rp.15.000, ini tarif dipagi hari, karena tidak macet. Namun jika saya pulang sore hari sekitar jam 5-6 sore dimana itu adalah jam orang pulang kerja, ongkos Bajaj untuk manggarai-salemba yang itungannya seuprit 5 menit nyampe *kalo ga macet sih*, ongkos Bajaj naik Rp. 5.000. Jadi harga Bajaj Rp. 20.000 di sore hari. Kalo ada temen yang jago nawar sih bisa turun sampe Rp.15.000-16.000, tapi itu pun harus ngotot-ngototan sama abang Bajaj dan nunggu agak lama, untuk nyari Bajaj yang mau ngangkut kita dengan harga segitu. Tapi kalo beruntung dapet abang Bajaj yang baik sekali nawar Rp. 18.000, mau mau aja. Sedangkan jika saya naik bemo dengan tujuan yang sama dan rute sama salemba-manggarai dipagi hari atau sore hari arah manggarai-salemba, saya hanya harus membayar Rp.3000 saja. Lihatkan betapa besar perbedaannya... Walau memang nunggu bemo lama tapi ga masalah sih. *Ya kalo keadaan capek atau terburu-buru dan uang pun lebih tetep pake Bajaj :D*

2. Trans Jakarta
Kalo ngomongin angkutan umum yang satu ini, jujur saya paling ngehindarin naik TJ ke arah manggarai. Menurut saya ke stasiun manggarai naik TJ agak ribet dan buang-buang waktu. Halte TJ memang tak jauh dari gang kosan. Tapi jika saya dari salemba ingin ke stasiun manggarai, menggunakan TJ akan membuang banyak waktu dan tidak efektif. Dari halte salemba carolus saya harus naik busway kearah PGC lalu berhenti dihalte berikutnya yaitu halte matraman.Memang hanya satu halte tapi saya harus transit kearah halte matraman 1 supaya bisa melanjutkan ke arah manggarai. Jembatan transitnya pun cukup panjang dan TJ arah manggarai ini dipagi hari penuh, begitupun sore hari karena ini mengarah juga ke halte dukuh atas yang notabene adalah halte transit kearah area perkantoran kuningan dan sudirman. Seandainya saya pun harus naik TJ menuju ke stasiun manggarai, halte TJ manggarai cukup jauh dari stasiun manggarai. Ini berarti saya harus jalan lagi untuk sampai ke stasiun manggarai. sedangkan jika saya menggunakan bemo, saya langsung sampe di depan pintu selatan stasiun manggarai, tinggal jalan 10 detik udah pintu tapping tiket. Tarif sama saja sekitar Rp. 3.000-an. Menghemat tenaga dan waktu. Jadi ya saya naik bemo biarpun udah usang :D

3. KWK atau Mikrolet
Sayangnya salemba-manggarai tak ada angkutan umum jenis KWK atau Mikrolet. Mungkin kalo ada, bemo bisa tergantikan.

4. Kopaja
Untuk trayek Manggarai-Salemba, ada angkutan kopaja 49, saya lupa, pokoknya trayeknya pulo gadung-manggarai. Namun kopaja ini hanya tersedia di terminal manggarai dan tidak melintas di depan stasiun manggarai. Kalo memang tak ada bemo ya terpaksa jalan menuju terminal manggarai dari stasiun manggarai. Tapi Kopaja ini tidak melayani rute Salemba Manggarai.

5. Metromini 502
Ada juga alternatif angkutan umum lain yang biasa saya gunakan, tapi saya sangat hati hati ketika naik angkutan ini. Metromini 502. Angkutan umum ini juga melalui trayek bemo tapi dia datang dari arah stasiun cikini, jadi Cikini-rscm-salemba. Namun metromini ini hanya melintas di depan stasiun Cikini. Hal yang harus diingat adalah jangan pernah memaksakan naik metromini ini ketika penuh. Murah memang, lebih mending Anda naik bemo, tapi Anda harus turun di stasiun manggarai. Menurut saya sih bemo lebih aman dibanding Metromini yang penuh sesak. 502 ini banyak banget peminatnya, kalo saya turun di st. cikini nunggu 502 ini sebentar dan banyak yang lewat tapi penuh terus penumpangnya. Menurut saya ya memasuki Metromini yang penuh sesak sama aja Anda masuk dalam bahaya dan membahayakan diri Anda sendiri. Selain badan pegal pegal, adanya pelecehan seksual, dan pencurian sangat rawan sekali terjadi. Kalo sudah terpaksa turun di cikini lebih baik naik Ojek atau Bajaj. Sedikit mahal asal Anda selamat.

6. Ojek
Tarif ojek sebenarnya sama seperti Bajaj harganya. Jika Anda bertanya pada saya pilih Bajaj apa Ojek? Jawabannya sebenarnya saya lebih cenderung memilih bajaj. Kenapa? Bajaj Lebih aman dari pada ojek. Ojek, cukup berbahaya, banyak abang ojek yang bawa motornya ugal ugalan, naik trotoar, salip-salip truk, bis, mobil. Tapi berhubung kosan saya di gang gang dan bajaj tidak bisa masuk, kalo lagi capek ya pake ojek biar turun depan kosan, Tapi kalo lagi santai saya pilih bajaj.

Diantara semua angkutan umum itu kalo saya lagi santai atau dompet lagi menipis ya kembali saya pilih bemo untuk menuju st. Manggarai. Tapi jika buru-buru dan bemo tak kunjung ada ya Bajaj pilihannya walau agak menguras kantong. Itulah sedikit alasan mengapa saya tak setuju bemo dihapuskan. Namun bila bemo benar dihapus dari jagat pertransportasian Jakarta, semoga pemerintah bisa menyediakan angkutan umum KWK atau mikrolet. Angkutan tersebut lebih bermanfaat dan efektif sepertinya, jika dibandingkan dengan TJ. Kalo menurut saya sih begitu, bagaimana menurut Anda?

 


2 comments:

  1. Betul Sekali....TJ sebenarnya ok..tapi yang ke stasiun Manggarainya itu kayanya hanya sejenis mikrolet yang bisa..Kelemahan lain mikrolet adalah, bisa ada pengamennya juga :) siapkan uang receh 500 untuk extra.

    ReplyDelete
  2. Betul, mikrolet banyak banget pengamen -_- Apalagi pengamen di angkutan umum kp.melayu-senen, pengamennya suka maksa dan galak-galak, tekanan batin sendiri kalo naik angkot itu :D

    ReplyDelete